Jumat, 01 April 2016

Retrosintetik adalah proses pembelahan molekul target ke dalam bahan awal. Proses ini dapat terjadi melaui 2 cara, yaitu melalui proses Interkonversi Gugus Fungsional (IGF) dan diskoneksi. Diskoneksi adalah proses analisis, yaitu pemecahan sebuah ikatan dan mengkonversikannya menjadi sebuah molekul yang dapat digunakan sebagai bahan awal. Diskoneksi ini adalah kebalikan dari mekanisme reaksi. Interkonversi gugus fungsi adalah proses pengubahan suatu gugus fungsional kedalam gugus yang lain dengan substitusi, eliminasi, oksidasi dan reduksi serta operasi balik yang digunakan dalam analisis. Sinton adalah fragmen ideal, biasanya suatu kation atau anion, akibat suatu diskoneksi. Reagen adalah senyawa yang digunakan dalam praktek untuk sinton (Warren, 1981).
Parfum disintesis berdasarkan analisis retrosintetik terhadap senyawa 1-fenil-1,3-butanadione yaitu melalui pendekatan diskoneksi. Retrosintetik senyawa parfum dapat dilihat pada Gambar :



Dari analisis retrosintetik tersebut diperoleh starting material berupa asetofenon dan etil asetat. Maka, dapat dibuat mekanisme reaksi pembentukan parfum ;




1.Sintesis Senyawa 3-desiloksitiofena

Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk membuat senyawa 3-desiloksitiofena. Senyawa tersebut merupakan senyawa heterosiklik aromatik lingkar lima yang mempunyai substituen gugus alkoksi pada posisi-3. Retrosintesis dilakukan dengan pendekatan diskoneksi, dan dilihat dari strukturnya, senyawa 3-desiloksitiofena memiliki gugus alkoksi. Gugus desiloksi diputus dan digantikan atom hidrogen sehingga membentuk senyawa dekanol dan reaktan yang lain yaitu senyawa 3-metoksitiofena. Berdasarkan strukturnya, senyawa 3-desiloksitiofena dapat diperoleh dari reaksi antara 1-dekanol dan 3- metoksitiofena, menggunakan mekanisme reaksi substitusi nukleofilik aromatik. Diskoneksi 3-desiloksitiofena dapat dilihat reaksinya :
Sintesis 3-desiloksitiofena dapat dilakukan dengan proses yang sederhana seperti pada sintesis 3-heksiltiofena atau 3-noniloksitiofena, yaitu dengan mereaksikan 3-metoksitiofena dan 1-dekanol. Substituen yang dipilih adalah gugus alkoksi karena diperlukan suatu polimer konduktif dengan potensial oksidasi yang rendah sehingga akan dapat menghasilkan polimer dengan kestabilan yang tinggi. Substituen yang dipilih dimasukkan dalam posisi-3 karena pada posisi 2 dan 5 dari tiofena akan digunakan untuk reaksi pembentukan polimer. Penelitian yang sebelumnya menemukan bahwa substituen pada posisi-3 akan menghasilkan suatu polimer yang lebih mudah diproses (Zotti, 1995).

5 komentar:

  1. semoga dapat memberikan informasi
    #majelis ilmu

    BalasHapus
  2. tdk relevan dengan materi kuliah ttg gugus pelindung

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. siippp
      gugus pelindung adalah gugus fungsi yang digunakan untuk melindungi gugus tertentu supaya tidak ikut bereaksi dengan pereaksi selama proses sintesis.
      Gugus pelindung yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
      1. mudah dimasukkan dan mudah dihilangkan
      2. resisten terhadap reagen yang akan menyerang gugus fungsional yang tidak terlindung.
      3. sedapat mungkin resisten terhadap berbagai macam varietas reagen.
      semoga dapat membantu kawan, mohon untuk direvisi jika penjelasannya belum tepat

      Hapus